Gambar orang mancing di atas persis spt kehidupan para losser di forex: mau santai2 dpt duit, tapi lihat...
Yg pertama trading di tahan wkt sdg loss.
Yg kedua profit sedikit2 diambil.

Kedua kebiasaan itu ilusi yang akan menghasilkan cara trading yang loss. Sikap yang benar seharusnya adalah: quick cut loss & let the profit run. Sewaktu merencanakan entry kita sudah tahu dimana kita akan cut loss, dan itu harus ditaati. Sedangkan profitnya tdk usah kita pikirkan, krn begitu arah kita benar maka kita tahan/hold posisi open kita selama mungkin dg memasang SL yg digeser2. Tidak penting berapa kali kita menang, yang penting waktu kalah kita lossnya terbatas dan waktu menang profitnya buanyakkk.
Klik gambar di bawah ini utk melihat bgm seharusnya kehidupan kita sbg pendekar forex
You can be FREE.
You can live and work anywhere in the world.
You can be independent of routine and not answer to anybody.
This is the life of a successful trader

A road diverged in a wood and I took the one less traveled by. And that has made all the difference

Algorithmic trading. There's no other way better.

Penggunaan mechanical system dalam bentuk EA di MT4, dibandingkan dgn trading manual dgn menggunakan segala kemampuan berfikir manusia beserta unsur emosi dan psikologinya, saya sendiri punya pegangan dalil2 sebagai berikut:

dalil #1:
utk trading, kita hrus pakai metoda atau strategi yg kita yakini bahwa kalau dijalankan, akan profit. metoda atau strategi ini bisa macem2, bisa mekanis ataupun murni feeling, atau tebak2an.. tapi prinsipnya adalah kita akan menjalankan aktifitas trading menggunakan suatu cara -apapun itu bentuknya- yang kita yakini memberi peluang besar utk profit. Lha kalo kita gak punya strategi yg kita rasa akan profit, kita tentu gak akan bisa memulai trading kan ya?


dalil #2:
untuk bisa memilih strategi yang kita yakini akan profit, tentu kita harus melihat dulu, kira-kira apa bener suatu ide tentang strategi itu bakalan profit. Misalnya kalau ada ide strategi trading berupa: "buy kalau market retrace di fibo, lalu exit saat overbought", tentu akan wajar sekali kalau kita cek ke historical, lihat2 secara visual di historical chart, apakah kalau kita lakukan strategi itu memang benar ada peluang akan profit. Lalu kalau ternyata kita harus perhatikan kondisi tertentu seperti big news time dll, itu juga kita lihat di historical. Hal ini tentu merupakan hal yg biasa dalam mencari-cari ide trading, kan? Setiap trader yg berusaha mencari strategi pilihannya, pasti melakukan hal ini, yaitu pemeriksaan historical, atau istilahnya backtest. backtest ini bisa manual/visual, atau mekanis utk lebih akurat.

dalil #3:
memeriksa suatu ide strategi tertentu dengan teknik pemeriksaan visual secara manual, memiliki banyak sekali kelemahan dan keterbatasan.
Kelemahan2 itu antara lain:

- seringkali kita memeriksa dengan bias/keberpihakan. seorang trader yg terlatih mungkin bisa mengurangi faktor ini. keberpihakan ini maksudnya begini mas: kita lakukan pengamatan visual untuk mencari pembenaran dari ide strategi kita. Jadi tiap kali kita lihat kejadian kalau kriteria entry-exit yg kita ingin periksa ternyata menghasilkan profit, kita hanya perhatikan itu saja. Kita lupa perhatikan bahwa ada banyak kondisi yang ternya berakibat kerugian, dan itu kita abaikan krn hasilnya tidak seperti yg kita inginkan. We see what we want to see.

- kelemahan parah lainnya adalah adanya faktor "oversight", yaitu misalnya kita buy kalau marketnya breakout ke atas suatu trend line, kita pikir kita bisa jalankan strategi itu, padahal trend line nya terbentuk dari titik-titik fraktal sebelum dan sesudah kejadian itu. ya ini contoh ekstrim, tapi kesalahan "oversight" ini sering kali dialami oleh orang2 yg baru mulai mencoba mengembangkan strategi trading.

- kelemahan lain: bila di historical chart kita melihat ada move naik yg 'bagus', dan kita ingin bisa menangkap gerakan itu dan mengkapitalisasi profit dari gerakan itu, lalu kita cari2 kondisi yg mendahului gerakan ini, lalu kita anggap kita menemukan suatu strategi. begitu terus kita lakukan tiap kali kita lihat ada gerakan 'bagus' di market yg ingin bisa kita tangkap, kita coba-coba cari kondisi di market yg mendahuluinya. padahal kondisi itu berbeda2, dan itu hanya kelihatan kalau kita sudah lihat gerakan 'bagus' yg kita inginkan.

SEMUA kelemahan dan keterbatasan ini akan hilang kalau kita lakukan pemeriksaan menggunakan teknik non-manual, misalnya pakai program statistik, di excel, atau pakai backtesternya metatrader.


dalil #4
Kemudian kita sudah menemukan suatu strategi yg ternyata memang profit, misalnya tiap kali market bikin triangle di jam tertentu, lalu break ke atas saat MACD di long term mengarah naik -- dan ini semua sudah ditest dengan cara yg akurat dan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan sbb:
- "ooohhh... strategi ini kalau dijalankan memang profit"
- "rata2 dalam sebulan, kena SL hanya 5 kali, sedangkan selebihnya rata2 ada 20 yang kena TP"
Kalau kita sudah punya strategi yg setelah diperiksa memberi kesimpulan2 bagus seperti ini, tentu kita ingin menjalankannya secara disiplin kan?
Nah di sini lah faktor psikologi seringkali sangat mengganggu. Seringkali strategi yg seharusnya profit, tapi malah menjadi merugikan karena tradernya terganggu dari segi psikologi. Macem2 masalah psikologi yg bisa terjadi mas. Misalnya utk contoh trader yg pakai strategi triangle breakoutnya tadi:
- Sang trader enggan menuruti rules nya sendiri krn tiba2 ngerasa "kok kayaknya ngeri ya, buy di sini, walaupun triangle udah break ke atas, tapi kan market udah naik tinggi beberapa hari belakangan ini"..
- Sang trader tiba-tiba mengambil posisi trade padahal tidak ada kondisi yg sesuai dengan rules nya, krn tiba2 berfikir "ini mestinya bakalan naik nih, walaupun gak ada triangle, tapi ini kan marketnya udah bolak-balik di bawah resistance ini, jadi sekarang udah break, kita mesti buruan masuk nih supaya nggak ketinggalan".
- dan masalah ketidak-disiplinan lainnya, terutama masalah exit, menggeser SL, position sizing yg seenak perutnya, dsb dsb dsb..

nah kalau kita udah test/periksa ide strategi kita dengan menggunakan teknik yg akurat, misalnya menggunakan algoritma di metatrader, mestinya strategi itulah yg akan kita jalankan dengan disiplin kan.. disiplin artinya disiplin, nggak diubah2. gak dibikin pengecualian2 yg bebeda-beda tiap saat. kalau memang ada kondisi yg akan dikecualikan, misalnya gak akan trading kalau market New York libur, ya itu mesti diperiksa juga di historical kalau dilakukan begitu hasilnya gimana, apa memang lebih baik atau tidak. Kalau memang lbih baik, ya itu lah yg hrus dijalankan dengan disiplin, dst.

Trading dengan disiplin ini semua akan jauh lebih mudah bila kita jalankan strategi kita menggunakan suatu computer-programmed algorithm, misalnya pakai tools alert di MT4, atau bahkan pakai tools automatic trading di MT4 menggunakan EA itu.


dalil #5
Kalau kita tidak percaya dengan suatu strategi akan profit dijalankan krn kita pikir market akan berubah sehingga misalnya di contoh di atas, strategi triangle dan MACD itu kayaknya cuman profit di dulu2 aja, tapi besok2 belum tentu, ya lalu kita tidak punya alasan yg kuat utk menjalankannya, bukan? Di sini, menurut saya, kembali ke faktor psikologi dan rasional.

Kalau strategi tarik2 garis dgn supp/res atau fibo itu kita pikir gak akan profit lagi di masa depan, ya berarti kita gak akan pakai strategi itu juga. Kalau kita gak percaya suatu strategi punya harapan akan profit, lalu dengan apa kita akan trading dong. Sampai saat ini, sepenjang pengetahuan saya, utk menjalankan suatu strategi utk ditradingkan live, setidaknya kita hrus punya harapan bhwa strategi itu akan profit kalau dijalankan. Lebih baik lagi tidak hanya harapan, tapi juga keyakinan, yg kita dapatkan dari hasil pemeriksaan yg menunjukkan hasil yg baik, dan pemeriksaannya akurat.
Dan kalau kita yakin strategi trsebut mestinya profit, tentu kita ingin lakukan dengan disiplin se-disiplin-disiplinnya, kan.

Semua dalil2 dalam pengembangan dan eksekusi strategi trading di atas tadi menunjukkan argumentasi yg sangat kuat utk menggunakan automated system. Gak ada pilihan lain, menurut saya.
Kalaupun artificial intelligence kita percaya bisa menjadi tool yg lbih baik, dan kita tidak percaya thd strategi yg hanya linear matematis biasa, ya lakukan itu. Do whatever you want to do.
Kalau setelah kita periksa suatu strategi secara akurat menggunakan EA di MT4, lalu forward testing menunjukkan hasil bagus juga, tapi begitu mau live kita malah tidak percaya bahwa market akan berlaku begitu lagi, ya kita punya hak penuh utk tidak menggunakan strategi itu utk live. Don't do anything we don't wanna do.
Tapi kalau dalam keadaan itu lalu kita drop out strategi itu hanya krn tidak berani, ya lalu mau trading pakai strategi apa? There's no any other way better.

Buku Tamu

This blog is dedicated to Forex Trader.
Please come back and visit often
as it will be updated on a regular basis
regarding various topics about Fx Trading
fosamax litigation